Sabtu, 23 Juni 2012

Gunung Toelangi 3016 Mdpl


Puncak Gunung Toelagi 3016 mdpl

Gunung Toelangi 3016 mdpl merupakan puncak tertinggi di deretan Peg.Karoue. Peg.Karoue sendiri membentang dari Kab.Mamuju, Sulawesi Barat sampai wilayah Kab.Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Pendaki yang ingin ke Gunung Balease atau ke Gunung Kabentonu mau tidak mau harus melalui Puncak Gunung Tolangi 3016 mdpl,  dari ke tiga puncak di atas mungkin masalah jalur Gunung Tolangi-lah yang paling sulit, karna dari start poin sampai puncak tak pernah di temukan sumber air dan kebanyakan jalur yang dilalui hamper 90% menanjak, berbeda jalur dari Puncak Toelangi ke Puncak Balease 2894 mdpl dimana kita hanya melewati punggungan yang lumayan landai. Dan jalur dari bawah sampai ke pos 3 masih banyak di penuhi dengan tumbuhan Rotan yang siap menyayat kulit, selain itu banyaknya binatang pacet terkadang membuat resah, tetapi puncaknya sangat indah, kita dapat melihat kota Bone-bone, Masamba, dan Mangkutana.
Suatu hal yang unik dari Puncak Toelangi adalah kita dapat menyaksikan keindahan Teluk Bone dari ketinggian 3016 mdpl. Jika ingin ke Puncak Tolangi 3016 mdpl butuh sekitar 6-7 hari PP (dari Start Poin Perjalanan) Puncaknya di tandai sebuah triangulasi yang di susun oleh batu oleh para pendaki.

Cerita Perjalanan.


Satu persatu perlengkapan pendakian gunung ku masukkan kedalam ransel yang akan saya bawa. Tepat pikul 20.30 malam saya berangkat dari Makassar menuju Palopo . Pagi harinya saya sampai di Palopo dan di jemput oleh Ayyung Garis ,seorang teman saya di KPA GARIS yang sudah sejak lama saya kenal baik , saya langsung di antar ke sekretariatnya untuk beristirahat . Waktu selama satu hari lebih di sekretariat kami habiskan dengan bercengkrama berbagi cerita pengalaman selama menggeluti dunia petualangan. Sambil beristirahat di sekretariat  kami mempersiapkan segala perlengkapan untuk ekspedisi.


Keesokan harinya tepatnya tanggal 9 Januari 2012 setelah anggota team EXPEDISI TOBAKU telah ditetapkan, team Expedisi kali ini hanya terdiri atas 3 orang personil yaitu Hamka GARIS (Leader), Bejo Garis dan Anchi JELATANG (saya sendiri), kami pun berkeliling kota Palopo untuk berbelanja logistik dan kebutuhan pendakian . Setelah belanja kami langsung packing dan mandi.


Sekitar jam 2. Kami langsung meluncur ke Bone-bone menumpangi sebuah mobil Kijang , peserta ekspedisi kali ini hanya tiga orang yaitu saya sendiri , Bejo’ Garis , dan Hamka Garis sebagai Leader. Kurang lebih 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai di Bone-bone , kami langsung menuju rumah Bapak Nasaruddin selaku kepala dusun Karangan , Desa Bantimurung Kec.Bone-bone , Luwu Utara. Beliau juga adalah juru kunci Peg.Karaoue. Rumah Pak .Nas merupakan Basecamp pendaki , setiap pendaki yang ingin mendaki ke Buyu Tolangi dan Buyu Balease maupun Buyu Kabentonu selalu singgah terlebih dahulu di rumah pak Nas.Di rumah pak Nas kami bertemu dengan 4 orang pendaki dari Kendari mereka baru saja melakukan pendakian selama 11 hari ke Buyu Toelangi dan Buyu Balease. Malam harinya kami berbagi cerita dengan pendaki-pendaki kendari ini beserta dengan pak Nas , setelah bercerita kami kemudian beristirahat untuk memulihkan tenaga untuk pendakian besok.


Pagi yang indah menyambut kami pada hari Selasa tanggal 10 Jan 2012 , setelah bangun pagi kami langsung packing lalu berpamitan kepada Pak Nas tanpa sarapan pagi kami memulai pendakian. Trek awal perjalanan adalah berjalan kaki melewati jalan setapak melalui persawahan dengan beberapa kali melakukan penyeberangan basah di beberapa sungai yang melintasi jalur sejauh kurang lebih 5 Km ini. Setelah berjalan selama satu setengah jam kami pun sampai di Air Terjun Bantimurung .Air terjun dengan ketinggian 10 meter ini merupakan pintu rimba Peg.Karoue , air terjun ini sering dikunjungi oleh warga sekitar untuk berekreasi apalagi saat musim libur , kami sempat beristirahat sejenak di sini sambil menghabiskan kue bolu yang kami beli di perkampungan saat berangkat.


Setelah semuanya siap kami langsung memulai pendakian, selepas air terjun kami langsung disambut dengan tanjakan terjal yang kemiringanya ± 75  ͦ- 85  ͦ. Tanjakan ini sangat panjang sehingga sangat sangat menguras tenaga , keringat menetes dengan derasnya dari tubuh saya . Menjelang siang kami singgah untuk memasak terlebih dahulu di tengah-tengah kebun coklat milik warga . Di sini kami memasak memanfaatkan air genangan , Setelah makan siang sekaligus sarapan kami langsung melanjutkan perjalanan . Jalur curam masih menjadi santapan utama kami , setelah jam menunujukan pukul 14.00 kami sampai di punggungan pertama di mana terdapat banyak tampungan air dalam botol oleh para pendaki sebelumnya , Disini kami mendirikan tenda untuk camp di hari pertama.


Hari Kedua


          Pagi yang indah datang menyambut , setelah berkemas-kemas , tepat jam 08.25 kami kembali melanjutkan perjalanan menuju target kami hari ini yaitu pos IV. Jalur yang kami lewati dihiasi tanjakan-tanjakan curam sambil sesekali bonus atau jalur landai , menuju pos 4 kami melewati jalur yang ditumbuhi banyak rotan , jalur ini dijuluki ladang rotan oleh para pendaki . Duri-duri rotan sering kali membuat kerel tersangkut bahkan merobek kulit . Perih rasanya , namun  kami terus melangkah . Sabetan duri rotan tak kami pedulikan lagi. Pukul 11.40 kami sampai di camp itink. Camp merupakan sebuah area datar berukuran 5 x 5 m2 dan terdapat sebuah sungai kecil berair sangat jernih , nama itink sendiri merupakan nama dari salah seorang anggota KPA AKAR Palopo yang telah meninggal . Disini kami memasak lalu makan siang dan kembali melanjutkan perjalanan . Sekitar pukul 17.00 kami belum sampai ke pos 4 namun kami memutuskan untuk mendirikan tenda karena Bejo’ sudah sangat letih dan kami harus beristirahat agar besok dapat melanjutkan perjalanan . Sumber air di Camp 2 ini merupakan genangan air dan airnya berwarna jingga . Malamnya kami lalui dengan cerita-cerita yang sering kali membuat kami tertawa terbahak memecah keheningan rimba belantara.

           



Hari Ketiga

          Kicauan burung membangunkan aku dari tidur nyenyak ku. Kami pun segera packing dan sarapan . Setelah semuanya beres pada jam 08.25 kami melanjutkan perjalanan menuju pos 5 , pos 5 adalah target kami untuk hari ini. Jam 09.10 kami tiba di pos 4 dan langsung melanjutkan perjalanan . Selepas pos 4 jalur yang kami lalui merupakan jalur punggungan berlumut , dari beberapa titik tersaji panorama indah Peg.Karaoue. Jam 11.40 kami berhenti untuk masak dan makan siang di salah satu punggungan . Sebelum mencapai pos 5 jalur yang kami lalui berupa pendakian terjal , tepat pukul 15.15 saya sampai di pos 5 di ikuti oleh Hamka dan Bejo’. Beberapa saat kemudian kami langsung mendirikan tenda. Area pos 5 berupa tanah datar berukuran 2 x 2 m dan sumber air di sini hanya dari botol-botol dan jerigen yang di pasang pendaki sebelumnya jadi kami harus hemat air . Malamnya kami bercerita lalu makan malam dan tidur .



Hari Keempat

          Pagi cerah menyambut kami di hari keempat ini setelah packing dan sarapan kami langsung melanjutkan perjalanan . Jalur menuju puncak Toelangi 3016 mdpl berupa tanjakan curam dengan kemiringan 75-80 derajat , bahkan sesekali harus merayap melewati akar pohon yang berlumut dan licin . Pukul 10.15 kami akhirnya menggapai puncak pertama kami , Puncak Toelangi 3016 Mdpl. Disini kami memasak dan makan siang. Karena pada saat itu adalah hari Jumat , kami berhenti cukup lama untuk menunggu waktu shalat selesai. Namun menjelang jam 1 siang hujan pun datang , kami berteduh di bawah flysheet (ponco). Setelah mempertimbangkan bahwa kami tidak bisa lagi mencapai target kami hari ini yaitu Puncak Balease , dan jika lanjut kami pasti akan camp di lembah dan jika hujan  di lembah akan banjir sehingga air dapat menggenangi tenda . Jika kami paksakan lanjut dari lembah ke puncak Balease akan sangat menguras tenaga.
          Setelah hujan redah kami pun mendirikan tenda di Puncak Toelangi . Puncak Toelangi berupa area datar yang cukup luas bisa menampung sekitar 4-5 tenda dan terdapat sumber air  berupa air tampungan dalam botol-botol yang dipasang oleh pendaki sebelumnya . Puncak Buyu Toelangi 3016 Mdpl di tandai oleh sebuah trianggulasi setinggi 50 cm dari susunan batu para pendaki.
Thanks To:
  • Tuhan Yang Maha Kuasa
  • Ayyung Garis dan teman-teman KPA GARIS PALOPO
  • Pak Nas sekeluarga
  • Warga Bone-Bone
  • Supir yang telah mengantar kami
  • Seluruh teman dan keluarga atas restu dan doanya.
  • Peg.Karoue atas segala pesona dan keindahannya.
 
Teluk Bone kelihatan dari Puncak Toelangi


Panorama Puncak Toelangi
Gugusan Peg.Karoue














































































































Punggungan Menuju Puncak Toelangi

Sunrise Dari Puncak Toelangi
 


Puncak Toelangi 3016 mdpl dilihat dari dekat