Senin, 16 Mei 2011

Gunung Bulusaraung 1353 mdpl

Gunung Bulusaraung terletak di Kecamatan Balocci,Kabupaten Pangkep(Pangkajene kepulauan).




Untuk menuju ke sana kita dapat naik angkutan kota dari Makassar ke Soreang(Pangkep) dengan biaya Rp.9000,- (2011) kemudaian masuk ke gerbang kompleks PT.Semen Tonasa I,selanjutnya menuju ke Kecamatan Balocci dan terus ke Tompobulu.Tapi kebanyakan pendaki datang dengan sepeda motor.Gunung Bulusaraung 1353 mdpl termasuk ke dalam wilayah TN.Bantimurung-Bulusaraung .Oleh karena itu gunung ini sering dijadikan objek penelitian bagi para Explorer.
Untuk perizinan pendakian kita dapat melapor ke beberapa pihak  antara lain:POLHUT setempat dan Kepala Desa Tompobulu.Tim kami terdiri dari 5 orang yaitu 3 orang dari SMAK Makassar :Anchi Pe’tong(saya sendiri),Nando Limb,Dan Ibhe’ Ballo serta 2 orang dari FRASA : Henra dan Marfan.Kami berangkat dari Makassar jam 7 malam(13/5),saya naik angkot dan mereka berempat naik motor.Sialnya saya kesasar sampai ke Kec.Bungoro(karena saya kira akses ke Balocci bisa dari Bungoro’).Sekitar jam 20.30 saya sampai di Bungoro’.Saya kaget ketika bertanya pada Tukang ojek dan dia bilang saya sudah jauh sekali lewat.
Setelah berpikir sejenak saya putuskan untuk naik oje ke Pintu Gerbang Tonasa I dengan Tarif Rp.20.000 (kata tukang ojek biasanya Rp 50.000,tapi kali ini dia bermurah hati).
Sesampai di Tonasa I saya istirahat sejenak sambil bercerita dengan SATPAM di pos Tonasa I.
Setelah beberapa saat teman saya lewat dan kami melanjutkan perjalanan ke Kantor Camat Balocci(saya,Nando dan Ibe bonceng 3 pake matic lagi).Terpaksa 2 kerel ditaruh di depan.
Sekitar jam 22.30 kami sampai di kantor Polisi Balocci.kami pun melapor dan memutuskan untuk menginap satu malam di sana,karena tidak mungkin lagi kami melanjutkan perjalanan ke desa Tompobulu(desa terakhir).Setelah makan dan minup kopi kami tidur.
                                                            kantor polisi Balocci
Jam 5 kami semua terbangun,minum kopi lalu packing,jam 6.30 kami langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Tompobulu’.Jalur menuju desa Tompobulu sangat menanjak dan penuh tikungan tajam.Jadi sesekali kami harus turun dari MATIC.Setelah sampai di Desa Tompobulu kami langsung melapor ke Kepala Desa di Posko setempat.Kami diantar ke pintu rimba(Pos I) kemudian dilepas oleh penjaga posko.desa Tompobulu sendiri berada pada ketinggian kurang lebih 800 mdpl.




                                                               Desa Tompobulu (desa terakhir)
                                                             Ibhe Habis muntah
                                                                     Pos 4




                                                                      Pos 3
Jalur dari pos 1 ke pos 2 cukupl landai melewati persawahan,sedangkan Dari pos 2 ke pos 4 jalurnya tracking abis.sampai-sampai Ibe hampir putus asa.Sebelum sampai Pos 4 Ibe Muntah-muntah.Akhirnya kami putuskan untuk masak dan sarapan di pos 4.Setelah makan kami langsung melanjutkan perjalanan.Dari pos 4 ke 8 jalunya cukup landai dengan sesekali tracking(kemiringan 30°-45°.Pos 8 merupakan pinggir tebing dan pemandangannya sangat indah sehingga cukup menghibur dan menyemangati Ibe.
                                                                       Pos 8
Dari pos 8 kami langsumg menuju pos 9 yang jalurnya tracking juga.di Pos 9 terdapat sumber air terakhir yang jaraknya kurang lebih 500 m dari camp.
Setelah mengambil air di pos 9 kami melanjutkan perjalanan ke pos 10(puncak G.Bulusaraung 1353 mdpl),jalur dari pos 9  ke puncak merupakan jalur paling berat karena harus Tracking dengan kemiringan 90°-100°.
                                                Ibhe lagi tracking menuju puncak
Setelah kurang lebih 3 jam berjalan kami akhirnya sampai di puncak.di puncak terdapat Tranggulasi yang tingginya 1 meter.
Sekitar jam 2 siang hujan mulai turun disertai badai.Kami bertahan di dalam tenda sampai badainya redah pada jam 5 sore.Setelah badai redah kami keluar menikmati Sun Set.


                                                      saat sebelum Sunset
Malamnya kami disarankan oleh seorang anggota kpa PASCAL untuk turun ke pos 9 karena sepertinya badai akan terus berlangsung malam itu.
Setelah berbincang-bincang sejenak kami pun memutuskan untuk nekat bermalam di Puncak.seperti dugaan kami badai benar-benar berlangsung pada malam hari sampai-sampai fiber tenda kamni retak.Setelah masak dan makan malam kami tidur di tengah hembusan angin yang kencang.

                                                                          sunrise paling indah

 

Pagi harinya kami bangun menikmati indahnya sunrise,lalu menjemur barang-barang kami yang basah.Kemudian kami sarapan mie Instan lalu Packing dan turun gunung.Setelah 1 jam 45 menit kami tiba di Desa Tompobulu dan istirahat sejenak sambil mandi.lalu pulang ke Makassar
Itulah segumpal cerita petualangan kami ke G.Bulusaraung,semoga bermanfaat.
Saran:
-Jika hendak menginap di puncak usahakan membawa tenda badai dan jerigen 5 liter
-Hati-hati saat berjalan di dekat tebing karena Gunung ini sudah memekan korban jiwa(seorang MAPALA UNHAS) yang terjatuh dari tebing.
Terima Kasih kepada:
1.Tuhan Yang Maha Kuasa

2.Gunung Bulusaraung atas segala keindahannya
3.Bang Tigor
4.POLHUT & POLSEK Balocci
5.Kepala desa dan segenap warga Desa Tompobulu.